GRAMOFERT merupakan salah satu pupuk organik granul yang diproduksi oleh PT Sinar Makmur Organik yang terbuat dari bahan limbah organik seperti dari limbah hewan ayam ataupun sapi. Pupuk organik granul gramofert ini diproses melalui tahapan fermentasi dengan menggunakan mesin semi automatis yang telah melalui serangkaian penelitian dan analisa laboratorium, sehingga menghasilkan produk pupuk yang berkualitas.
Salah satu fungsi pupuk organik ini adalah dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas dari tanaman padi. Untuk mendapatkan hasil yang efektif, ada banyak faktor yang mempengaruhinya. Misalkan seperti keadaan tanah, pengendalian hama, pengelolaan air, waktu tanam dan lainnya.
Selain itu, hal terpenting adalah penggunaan pupuk harus dilakukan dengan cara yang tepat, dosis serta frekuensi yang tepat. Berikut ini cara penggunaan pupuk organik GRAMOFERT yang tepat:
Cara Penanaman Padi dan Pemupukan GRAMOFERT
1. Persemaian
Hal pertama yang dilakukan adalah menyemaikan benih padi terlebih dahulu. Pastikan sebelum melakukan penyemaian, pilihlah benih padi yang unggul. Biasanya benih yang unggul memiliki ciri-ciri utuh, bersih, bebas dari kutu-kutuan, tidak kadaluarsa, akan lebih baik jika sudah bersertifikat resmi
Benih tersebut kemudian direndam dengan pupuk organik carir selama minimal 12 jam untuk memilih benih yang bagus. Setelah itu, lakukan proses persemaian benih dengan cara disebar pada lahan persemaian yang telah ditaburi dengan pupuk kandang. Lahan tersebut secara terus menerus harus diairi dengan kira-kira setinggi 1 cm.
2. Pengolahan Tanah
Selama proses penyemaian juga dilakukan pengolahan tanah. Tanah tersebut dibajak dan dibalikkan, serta dilakukan penyiangan terhadap gulma. Sehingga tanah menjadi gembur dan agar proses pertumbuhan tanaman padi dapat lebih efektif.
3. Pemupukan Dasar
Selanjutnya melalui proses pemupukan dasar dengan menggunakan pupuk organik granul GRAMOFERT. Cara pemupukan tersebut yaitu dengan cara disebar dengan takaran 500 kg/Ha gramofert. Selain itu bisa juga ditambahkan dengan 150 kg/Ha NPK dan 50kg/Ha Urea.
4. Perataan Tanah
Setelah dilakukan pemupukan dasar menggunakan pupuk organik gramofert dan pupuk NHK maka tanah diratakan. Setelah itu, sawah kemudian diairi dengan sistem pengairan macak-macak, yaitu tidak terlalu tergenang air. Hal tersebut dapat dibantu dengan membangun parit di sekeliling petakan sawah untuk membantu melakukan pengolahan air.
5. Penanaman Bibit
Setelah tanah diratakan maka diamkanlah selama 3 hari agar pupuk dapat bekerja. Kemudian lakukan penanaman bibit yang dilakukan dengan menanamnya dalam kedalaman 1 hingga 2 cm. Menanam bibit padi yang terlalu dalam akan menyebabkan pembentukan anakan padi menjadi sulit dilakukan.
Hal yang Harus Diperhatikan dalam Pemupukan dan Penanaman Padi
Setelah dilakukan penanaman bibit padi ada banyak hal yang harus diperhatikan agar pertumbuhan dan hasil panen dapat maksimal. Hal tersebut yaitu sebagai berikut:
- Selama proses pertumbuhan padi, penyiangan harus dilakukan secara intensift minimal 4 kali.
- Proses pemupukan pupuk organik gramofert dapat dilakukan pada saat fase vegetatif. Pemupukan dengan pupuk NHK dan urea dapat dilakukan dengan dosis sebagai berikut: pada umur 20 HST dengan dosis 150 kg/Ha NPK dan 50kg/Ha Urea. Serta pada saat umur 35 HST dengan dosis 100 kg/Ha urea.
- Selama pertumbuhan vegetatai (umur 0-60 HST) ketinggian air maksimal 0,5 cm dan dilakukan dengan secara intermitten (terputus-putus), baru setelah lebih dari 60 HST dilakukan pengairan dengan ketinggian 2 cm.
Itulah bagaiman cara penanaman padi dan penggunaan pupuk organik granul GRAMOFERT dari PT Sinar Makmur Organik secara tepat. Dengan penggunaan yang tepat, maka diharapkan dapat menghasilkan panen yang berkualitas dan hasil yang maksimal.